FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan
fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar
dua dimensi yang silkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang
bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.
DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New
Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria
bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap
terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar
ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan
fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.
Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena
keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu
yang amat jarang.
Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama
kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang
sedang gencar-gencarnya.
Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di
Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat
itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin
mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai
pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara
cuma-cuma.
Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan
setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi
resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah
tercipta beberapa tahun sebelumnya.
Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis
lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang
kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View
from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya.
Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta
imaji.
Comments
Post a Comment