Tahukah Anda bahwa prinsip dasar fotografi mulai diamati oleh filsuf Yunani yang terkenal,
Aristoteles (384 SM-322 SM). Ia mengamati bahwa bayangan yang menembus sebuah celah
kecil ke dinding akan memunculkan citra terbaliK.
Namun prinsip dasar yang ditemukannya tidak dikembangkan sampai akhirnya pada abad
ke-15, dunia seni lukis memperkenalkan konsep obscura. Ini merupakan pengembangan dari
temuan seorang Mesir bernama Abu Ali Al-Hasan pada abad ke-11. Alat ini berupa kamar
gelap yang diberi lubang di satu sisinya. Lalu perupa akan membuat lukisan dari citra yang
terproyeksi di atas kertas.
Lalu dari prinsip obscura yang menerapkan asas yang sama dengan gejala yang pernah
diamati Aristoteles, dikembangkan alat yang bisa menangkap citra cahaya dalam media yang
peka cahaya. Media peka cahaya ini mengalami perkembangan pesat pada abad ke-19 yang
dikembangkan oleh banyak ahli kimia, penemu dan ahli fisika. Sejak itu, fotografi mengalami
perkembangan pula. Sampai akhirnya George Eastman menciptakan kamera praktis
pertama yang diproduksi massal (4 September 1888). Kamera ini memuat rol film yang bisa
diproses menjadi foto dengan kamera kecil yang ringkas dan mudah dioperasikan yang
disebut kamera Kodak.
Sejak abad ke-20, perkembangan kamera berlanjut semakin pesat, hingga muncullah
generasi kamera yang kini kita kenal dari kamera analog sampai kamera digital.
Rangkaian kerja fotografi.
Hobiis fotografi tentunya bisa membedakan rangkaian kerja dalam fotografi. Walau awam
dan pemula sering menyalahtafsirkan, namun predikat fotografer sesungguhnya lebih tepat
disandang oleh mereka yang sudah pernah melalui seluruh rangkaian kerja dalam fotografi.
Sementara yang hanya menekuni satu bidang kerja seperti memotret saja tentunya lebih
tepat disebut sebagai pemotret (jurufoto).
Rangkaian dalam fotografi meliputi memotret, memproses film, mengolah citra dan
mencetak foto. Maka seorang fotografer dituntut untuk memahami asas dan prinsip kerja
kamera serta mengoperasikannya, lalu ia juga memahami bagaimana memproses film,
mengolah gambar menjadi lebih sempurna sampai mencetak foto dalam lembaran media
tertentu.
Seluruh rangkaian kerja dalam fotografi ini tak jauh berbeda dengan rangkaian kerja
seorang pelukis yang mempersiapkan tema, menyiapkan media lukisan, membuat sket,
mencampur warna sampai akhirnya proses pengecatan hingga gambar selesai dibuat.
Comments
Post a Comment