Skip to main content

PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

 PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) 


 
 
 Konsep Pemecahan Masalah

a. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving)
            Menurut Saad & Ghani, 2008: 120, pemecahan masalah adalah pemecahan masalah tertentu melalui proses yang direncanakan yang mungkin tidak dapat dicapai dengan segera. Menurut Polya, 1973: 3, pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan. Bagi Goldstein dan Levin
(Rosdiana & Misu, 2013: 2), pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi
yang membutuhkan modulasi dan kontrol daripada rutinitas atau keterampilan dasar.   

Pemahaman tertentu tentang pemecahan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut (Syaiful, 2012:
37):
1) Kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan umum pengajaran matematika, juga sebagai inti
dari pusat matematika dan proses terpenting dalam kurikulum matematika.
2) Pemecahan masalah merupakan keterampilan dasar dalam pembelajaran matematika. Ketika
memecahkan masalah matematika, siswa menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan
memahami masalah.Hal ini karena masalah yang mereka hadapi bukanlah masalah yang dihadapi
siswa sebelumnya. 

b. Tahapan Pemecahan Masalah
Tahapan Pemecahan Masalah Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah,
(2) merencanakan solusi, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya, 1973: 5).

Diagram pemecahan masalah Polya ditunjukkan pada gambar berikut: 

Menurut diagram polya, pemecahan masalah dijabarkan sebagai berikut : 


1) Memahami masalah (problem understanding)
Langkah pertama dalam memecahkan masalah adalah dengan memahami masalah. Siswa perlu
mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang ada, ukurannya, hubungan dan nilainya, dan
apa yang mereka cari. Beberapa saran untuk membantu siswa memahami masalah yang
kompleks: (1) mengajukan pertanyaan tentang apa yang diketahui dan dicari, (2) menjelaskan
masalah dalam kalimat mereka sendiri, (3) menghubungkannya dengan masalah lain yang
serupa, (4) lebih fokus pada bagian penting dari masalah, (5) mengembangkan model, dan (6)
menggambar diagram. 

2) Membuat rencana (devise a plan)
Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat dan strategi yang terlibat diperlukan untuk
memecahkan masalah yang diberikan, seperti: (1) menebak, (2) mengembangkan model, (3)
membuat sketsa diagram, (4) menyederhanakan masalah, (5) mengenali pola, (6) membuat
tabel, (7) bereksperimen dan mensimulasikan, (8) bekerja mundur, (9) menguji semua
kemungkinan, (10) mengidentifikasi sub tujuan, (11) menetapkan analogi dan (12)
mengklasifikasikan data/informasi. 

3) Melaksanakan rencana (carry out the plan)
Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya dan juga
termasuk hal-hal berikut: (1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk matematika;
dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung. Secara umum
pada tahap ini siswa perlu mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana
tersebut tidak bisa terlaksana, maka siswa dapat memilih cara atau rencana lain.

4) Melihat kembali (looking back)
Review Aspek-aspek berikut harus dipertimbangkan ketika meninjau langkah-langkah sebelumnya
untuk memecahkan masalah, yaitu: (1) meninjau semua informasi penting, jika sudah
diidentifikasi; (2) meninjau semua perhitungan yang terlibat; (3) mempertimbangkan apakah
solusinya logis; (4) mencari alternatif solusi lain; dan (5) membaca ulang pertanyaan dan
bertanya pada diri sendiri apakah pertanyaan tersebut benar-benar telah dijawab.


Comments

Popular posts from this blog

Jenis-jenis foto Fotografi

 Jenis-jenis foto Kategori-kategori tersebut diatas dapat di breakdown lagi kedalam jenis-jenis foto, bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto sebagai referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai penggolongan yang paten untuk menghasilkan karya foto.  a. Foto Manusia  Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :  ❖ Portrait  Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat mena

Edmodo sebagai Social Learning Network (SLN)

Edmodo adalah salah satu dari beberapa jenis Social Learning Networks (SLNs) yang  beredar di dunia world wide web.   Berikut beberapa contoh SLN:  a) Einztein (www.einztein.com) merupakan SLN yang ditujukan bagi pembelajar  dewasa (pendidikan tinggi) dan pembelajar seumur hidup;  b) Sophia (www.sophia.org) merupakan SLN yang menyediakan ribuan tutorial  akademik yang diajarkan oleh guru dengan berbagai model instruksional, dan dapat  diikuti oleh pembelajar dengan berbagai model belajar;  c) RemixLearning (www.remixlearning.com) yang juga didukung oleh The Bill &  Melinda Gates Foundation menyediakan sebuah SLN yang dapat diatur sesuai selera  oleh sekolah, perpustakaan, museum, dan institusi lainnya yang membutuhkan;  d) Schoology (www.schoology.com) merupakan LMS yang dilengkapi dengan SLNs.  Edmodo adalah sebuah media untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.  Edmodo menggabungkan sebagian fitur dari Learning Management System (LMS) dan  sebagia

APA ITU FOTOGRAFI

Kata Fotografi diambil dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang bararti gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Pada umumnya semua hasil karya fotografi dikerjakan dengan kamera, dan kebanyakan kamera memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja mata manusia. Seperti halnya mata, kamera memiliki lensa, dan mengambil pantulan cahaya terhadap